Octal %o and Hexadecimal %x

On my previous posts have discussed several determinants formats are briefly described here and here
Further discussion will be explained in my post this time,
the example simple program that displays % o (octal displays an integer value) and % x (hexadecimal value displays integer).

    
* Displays Octal Value (% o)
# include
play ()(
    
int o;

    
printf ( "input decimal values?");

   
scanf ( "% d", & O);

   
printf ( "octal value =% o \ n", O))


results that look like the following:

input decimal value? 4567
octal value = 10,727



    
* Displays the hexadecimal value (% x)

      
# include
      
main ()
      
(
          
int A;
          
printf ( "input values?");
         
scanf ( "% d", & A)
         
printf ( "hexadeciaml value = % x \ n", A)
      
)

      
results:


      
input decimal value? 4567
     
hexadecimal value = 11d7

differences %d and %i

In the C programming language, we know there is a general library function is used to display the results of his prototype in stdio.h title file (the default input output header) as putchar (), puts () and printf ().
putchar and puts are the two function libraries that can be used to display the results did not preformatted. The point is the width and shape of the display can not be regulated. While printf () can be used to format the form of appearance. Then printf () can be used to display the result set format, because it can use the format code. Will discuss more about the code format (the format specifier), especially% d and% i.
%d and %i both have utility for displaying a decimal integer value. What distinguishes only coverage (range) decimal numbers only.

differences %e, %f and %g

At this opportunity I will explain about defining formats and different from the% e,% f,% g.
% e function to display the real number in exponential notation, such as the following example;

# include
main ()
(

    
float A = 0.007654321

   

    
printf ( "% e \ n", A);
)

if the program is executed, the results:
7.654321e-003

% f function untukmenampilkan real numbers in the notation aaaa.aaaaaa, if you use a program like this:

# include
main ()(
    
float A = 0.007654321;

    
printf ( "% f \ n", A);)

then the output produced:

0.007654

% g function as substitutes% f or% e depends on the shortest.

example program:

# include
main ()(
    
float X1 = 345.6789;
    
float x2 = 98765432.1;
    
printf ( "% g% g \ n", X1, X2);)

the output after the program above was executed:

345,679 9.87654e +007

PARADIGM PROGRAMMING

PARADIGM PROGRAMMING

Programming paradigm is a way of solving our view programming problems. There are many ways to solve a problem, so there are many existing paradigms.
Some examples of programming paradigm :


  • Procedural
  • Functional
  • Structured
  • Modular
  • Oriented object
  • Oriented function
  • Declarative

  • Sequence structure
Dalam sequence structure, instruksi dieksekusi berdasarkan urutannya. Dimulai dari bagian atas dan diakhiri di bagian bawahnya.  Bujur sangkar dapat menggambarkan operasi :
- Input dan Output
- Operasi aritmatika
- Operasi pemindahan data dalam memori komputer
Dalam sequence structure tidak diperkenankan penggunaan kotak keputusan.

Pemrograman Deklartif

Pemrograman Deklaratif menggunakan paradigma bahwa dalam membuat program dimana pastinya terdapat masalah yang kompleks , sehingga membuat pemrograman ini mendeskripsikan suatu masalah tersebut dengan deklarasi fakta dan aturan. Berdasarkan fakta dan aturan yang disimpan dalam program, pemakai dapat melakukan query untuk mendapatkan jawaban yang merupakan komputasi dari program logik tersebut.Tentunya hal ini berbeda dengan cara menyelesaikan masalah dengan implementasi algoritma yang lebih spesifik dan detail dalam menjelaskan dan menyelesaikan permasalahan yang terdapat di program. Contoh bahasa pemrograman-nya antara lain : Prolog

Pemrograman Berorientasi Fungsi

Pemrograman berorientasi fungsi pada dasarnya menggunakan paradigma yang sangat sederhana , dimana pemrograman ini memfokuskan diri hanya dengan suatu fungsi tertentu saja yang sangat tergantung dari tujuan pembuatan bahasa pemrograman. seperti SQL (Structure Query Language) yang lebih menekankan kepada penggunaan database yang dapat dikoneksikan kedalam sebuah aplikasi berbasis web.HTML (Hyper Text Markup Language) serta XML (Extensible Markup Language) juga merupakan salah satu yang menggunakan paradigma ini.

Pemrograman Berorientasi Objek

Pemrograman berorientasi objek (Inggris: object-oriented programming disingkat OOP) merupakan paradigma pemrograman yang berorientasikan kepada objek. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek. Bandingkan dengan logika pemrograman terstruktur. Setiap objek dapat menerima pesan, memproses data, dan mengirim pesan ke objek lainnya. Model data berorientasi objek dikatakan dapat

Pemrograman Modular

Pemrograman Modular (Module Programming) memang pada intinya merupakan pemrograman yang mana dalam mengerjakannya akan membentuk banyak modul-modul yang nantinya akan terstruktur dengan rapih supaya tidak membingungkan bagi para programmer dalam mendokumentasikan atau menyelesaikan project dari apa yang telah dibuatnya.

Pemrograman Terstruktur

Pemrograman Terstruktur merupakan suatu proses untuk mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program. Selain pengertian diatas Pemrograman Terstruktur adalah suatu aktifitas pemrograman dengan memperhatikan urutan langkah-langkah perintah secara sistematis, logis , dan tersusun berdasarkan algoritma yang sederhana dan mudah dipahami.

Pemrograman Fungsional

Paradigma pemrograman Fungsional
· Didasari oleh konsep pemetaan dan fungsi pada matematika.
· Fungsi dapat berbentuk sebagai fungsi ‘primitif’ atau komposisi dari fungsi lain yang 
  terdefinisi.
· Pemrogram mengasumsikan bahwa ada fungsi dasar yang dapat dilakukan. Penyelesaian
  masalah didasari atas aplikasi dari fungsi-fungsi tersebut. Dasar pemecahan persoalan
  adalah transformasional.
· Semua kelakuan program adalah suatu rantai transformasi dari sebuah keadaan awal
  menuju ke suatu rantai keadaan akhir, melalui keadaan antara, melalui suatu aplikasi
  fungsi.
· Paradigma ini tidak mempersoalkan memorisasi dan struktur data, tidak ada pemilahan
  antara data dan program, tidak ada lagi pengertian tentang ‘variabel’.
· Pemrogram tidak perlu lagi mengetahui bagaimana mesin mengeksekusi atau bagaimana
  informasi disimpan dalam memori. Adapun yang menjadi perhatian adalah keadaan awal
 dan akhir saja.Program fungsional  jika dilihat harus diolah lebih dalam dari pada program
 prosedural (oleh pemroses bahasanya), karena itu salah satu keberatan adalah kinerja 
 dan  efisiensinya.

Pemrograman Prosedural

Pemrograman Prosedural
 
Algoritma berisi urutan langkah-langkah penyelesaian masalah. Ini berarti Algoritma adalah proses yang procedural.



Definisi Prosedural menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia :



  •   Tahap-tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas. 
  •   Metode langkah demi langkah secara eksak dalam memecahkan suatu masalah.



Pada pemrograman procedural, program dibedakan antara bagian data dengan bagian instruksi. Bagian instruksi terdiri atas runtutan (sequence) instruksi yang dilaksanakan satu per satu secara berurutan oleh pemroses. Alur pelaksanaan instruksi dapat berubah karena adanya pencabangan kondisional. Data yang disimpan di dalam memori dimanipulasi oleh instrusi secara beruntun atau procedural. Paradigma pemrograman seperti ini dinamakan pemrograman procedural.

Pengantar dan Sejarah Algoritma


Pada dasar nya algoritma atau algorithm adalah alur pikiran atau step by step atau langkah-langkah yang di gunakan oleh seseorang dalam menyeselaikan suatu permasalahan atau pekerjaan yang dituangkan secara tertulis agar dapat dimengerti oleh orang lain. (Algoritma dan Struktur Data1 dengan C,C++,Java,Edisi 4/Moh.Sjukani)
algoritma merupakan kumpulan perintah untuk menyelesaikan suatu masalah. Perintah-perintah ini dapat diterjemahkan secara bertahap dari awal hingga akhir. (wikipedia)


Oleh karena itu Algoritma setiap orang sangatlah berbeda satu dengan yang lain karena, pemikiran masing-masing orang dalam menyelesaikan suatu masalah sangatlah unique.